April 2015
rafting situ cileunca pangalengan
Indonesia memanglah kaya dengan keindahan alamnya. Dari mulai alam bawah laut, pantai, cagar budaya, air terjun sampai ke alam pegunungan. Tidak heran bila banyak wisatawan, baik lokal ataupun mancanegara yang berbondong-bondong datang ke beberapa tempat wisata di Indonesia. Salah satu kota yang mempunyai beragam obyek wisata yaitu kota bunga Bandung. Terkecuali populer bakal kota pegunungan yang sejuk serta kulinernya, Bandung juga mempunyai beberapa tempat wisata alam di bandung yang pantas untuk dikunjungi. Dari seluruhnya beberapa tempat wisata yang populer, ada salah satu tempat yang menarik, yakni Curug Dago. Ya, Curug yang satu ini dapat disebut kalah tenar dengan obyek wisata yang lain, namun untuk anda yang sukai dengan alam, jadi Curug Dago mungkin saja tempat yang pas untuk berlibur.


Seperti yang kita kenali, daerah Dago memanglah telah jadi daerah maksud wisata, jadi wisatawan yang dari luar Bandung juga bisa dengan gampang mencari serta pilih penginapan yang sesuai sama kebutuhannya. Terdapat beberapa hotel di daerah Dago yang dapat anda tentukan, dari mulai yang berbintang sampai hotel bertarif rendah, satu diantaranya yaitu Lotus hotel. Hotel ini adalah salah satu hotel yang bertarif murah di Bandung. Hingga sangatlah pas untuk siapapun yang mau berwisata ke Dago, terutama ke Curug Dagonya

Ok, lantas bagaimana caranya untuk menuju ke Curug Dago?

Dari sisi tempat, Curug Dago ini sesungguhnya sangatlah gampang dijangkau, namun memanglah tempatnya agak tersembunyi. Tempat wisata ini terdapat di desa Dago, kecamatan Coblong, Kota Bandung Provinsi Jawa Barat. Bila dari kota Bandung, jaraknya 8 km dengan arah maksud ke utara. Untuk anda yang ini kesini, jadi dapat memakai dua jalur, yang pertama yaitu dengan melalui jalan di seberang Terminal Dago serta jalan ke-2 lewat Taman Budaya Ganesha Dago (Dago Tea House) di Jl. Ir. Djuanda. Ke-2 jalan itu cuma dapat diraih dengan kendaraan roda dua atau bisa dengan juga jalan kaki. Lantas bagaimanakah bila mau memakai mobil? Untuk pemakai mobil, jadi dapat memarkirkan kendaraannya di pelataran Taman Budaya Ganesha Dago, lantas dilanjutkan dengan jalan kaki melalui jalan setapak dengan menuruni sebagian anak tangga. [wikipedia]

Untuk menuruni anak tangga ini kita mesti waspada, lantaran anak tangganya lumayan curam. Seputar seratus mtr. mendekati Curug, Setelah tiba di dekat parkiran motor, jadi anda menyeberangi jembatan yang terbentang di atas Sungai Cikapundun. Jembatan ini menghubungkan segi kanan serta kiri jeram berbatu hitam yang datang dari batuan andesit yang sekalian jadi sisi atas Curug Dago. Untuk hingga ke basic Curug, anda mesti turun tangga lagi, namun anak tangga yang ini lebih curam serta licin dibanding dengan yang pertama. Dengan cara subjektif, dapat disebut tempat wisata ini kurang perhatian dari pengelolanya. Misalnya, pada pagar yang berperan juga sebagai pegangan pengunjung saat menuruni tangga yg tidak tertangani serta berkesan telah rusak. Hal semacam ini tentu dapat membahayakan pengunjung, lantaran daerahnya yang lumayan licin.

Sesampainya di Curug Dago, tak ada kata yang dapat diutarakan lagi terkecuali luar umum. Dalam waktu relatif cepat, anda dapat segera terasa tenang serta nyaman saat lihat Curug ini. Meskipun ketinggian Curug Dago ini cuma 15 mtr. saja, namun suasananya tak kalah dengan curug lain. Derasnya air yang jatuh ke bawah menyebabkan nada khas yang dapat bikin siapa juga lupa bakal aktivitasnya keseharian. Menurut masyarakat seputar, Curug Dago ini mempunyai cerita histori juga. Ceritanya jaman dulu Raja Thailand yakni Raja Rama V serta Raja Rama VII pernah berkunjung ke tempat ini pada th. 1818 yang dibuktikan dengan website peninggalan berbentuk prasasti batu catat. Tak tahu apa yang di cari oleh ke-2 raja itu yang sesudah di ketahui bahwa Raja Rama V serta Raja Rama VII memiliki jalinan yakni Ayah serta Anak. Menurut beberapa pakar histori prasasti itu adalah peninggalan raja Thailand yang pernah bertandang ke tempat ini. Pada th. 1991, kerajaan Thailand meminta pada pemerintah Indonesia untuk memberi pengamanan serta melestarikan prasasti itu. Lalu dibuatkanlah sejenis saung yang membuat perlindungan dua prasasti itu. Menarik bukan? Baca juga air terjun di cimahi.

Dengan cara garis besar, Curug Dago layak untuk dikunjungi, mengingat potensi wisata alamnya serta kaya sejarahnya. Tetapi, butuh disadari, bila tempat ini butuh lebih perhatian lagi dari pengelola atau pemerintah setempat. Saat ini, bagaimanakah dengan anda, apakah telah ada obyek wisata yang mau dituju kurun waktu dekat?

curug dago bandung,misteri curug dago bandung,htm curug dago bandung,peta curug dago bandung,tiket masuk curug dago bandung,harga masuk curug dago bandung,harga tiket masuk curug dago bandung,tiket curug dago bandung,biaya masuk curug dago bandung,mayat di curug dago bandung,curug dago - kampung curug dago kec. cidadap bandung,curug dago di bandung
Jual alat geolistrik naniura multichannel. Ada banyak jenis alat geolistrik, salah satunya yaitu g sound dan multichannel. 
1. Geolistrik Single Channel Twin Probe (G-SOUND)
G-Sound di buat untuk menjawab keperluan bakal alat ukur resistivitas (geolistrik) yang murah serta handal. Instrumen geolistrik ini didesain untuk pengukuran bergerak (portable) dengan kedalaman penetrasi arus 100-150 mtr.. Pada G-Sound tak dibutuhkan adjusting SP dengan rumit, lewat tombol adjusting jadi nilai SP terkoreksi dengan cara automatis. Hal semacam ini sangan menolong untuk beberapa operator alat yang belum memiliki pengalaman. Dengan berat seputar 1 kg jadikan pekerjaan akuisisi data resistivity profiling maupun sounding jadi tambah enteng. Tehnologi Curren Source (pembangkit arus) yang ada pada G-Sound membuatnya handal, benrpengaman system anti short circuit di mana keadaan jalinan singkat kerap berlangsung ketika spasi AB (arus) terlampau dekat atau pada susunan berimpedansi rendah. Dengan impedansi multimeter pada instrumen sebesar 10 MOmhs serta resolusi 12 bit jadikan pengukuran nilai tegangan serta arus sangatlah presisi serta akurat.

Tehnologi yang diterapkan pada tiap-tiap instrumen geolistrik dengan system current sources serta anti short circuit bisa digunakan untuk lakukan pengukuran dalam taraf laboratorium umpamanya mengukur resistansi media tanah (soil box), batuan (sampel core) serta lumpur. Dengan hal tersebut G-Sound mensupport seluruhnya kepentingan pengukuran baik di lapangan ataupun di laboratorium.

2. Geolistrik Multichannel
S-Field yaitu alat ukur resistivity dengan sentuhan tehnologi paling depan. Instrumen di desain dengan system pengukuran elektroda banyak channel (multichannel), full otomatis dengan sampling arus injeksi dikerjakan tiap-tiap 2-5 detik. Alat ini memberi hasil dengan tingkat akurasi tinggi serta bising yang rendah. Dengan hadirnya alat ini pengukuran resistivitas dapat dikerjakan dengan cara simultan hingga 16 elektroda, serta dapatlah di-upgrade jadi 32, 64, 128 elekroda atau lebih (max 1000 channel). Dengan hal tersebut bakal menghemat saat serta tenaga dalam pengukuran resistivitas bawah permukaan. Lewat instrumen resistivity multichannel pengukuran data resistivitas 2D serta 3D jadi lebih efektif. Tehnologi Curent Source (pembangkit arus) yang ada pada S-Field membuatnya handal, berpengaman system anti short circuit, hingga aman dipakai ketika jarak elektroda arus terlampau rapat atau impedansi sangatlah rendah. Output format file hasil pengukuran 2D sesuai sama (compatible) dengan format software Res2Dinv.Demikian jenis alat geolistrik.
rafting situ cileunca pangalengan